Selasa, 10 Januari 2017

Perkembangan Sistem Komunikasi Indonesia


SISTEM KOMUNIKASI INDONESIA



A.    HAKIKAT SISTEM KOMUNIKASI
 Untuk mengetahui hakikat sistem komunikasi, kita bisa meminjam istilah Talcott Parson tentang hierarki sibernetis. Hierarki sibernetis bisa difungsikan untuk menganalisis proses pertukaran pesan dan hubungan antar sistem.  Hierarki sibernetis adalah sebuah sistem yang tarafnya lebih tinggi membatasi penggunaan energi sistem yg lebih rendah, sedangkan sistem yang lebih rendah memberikan fasilitas dan menciptakan kondisi yg diperlukan oleh sistem yang lebih tinggi.
 Jadi, hakikat sistem komunikasi bila ditinjau dari hierarki sibernetis adalah suatu pola hubungan yang saling melengkapi antar sistem dalam sistem komunikasi. Hubungan antar unsur atau sub sistem bersifat satu (integrated). Artinya, unsur yang lebih rendah memberikan andil berkontribusi bagi berjalannya sistem yang lebih besar. Contoh: SISTEM PERS Sistem Manajemen redaksional Sistem berita (desk ekonomi, budaya, dst) Wartawan Editor Lay outer Percetakan Distributor Street vendor

B.     PENGERTIAN SISTEM KOMUNIKASI INDONESIA
  Sistem komunikasi sebagai sebuah sistem untuk berkomunikasi(a system for communicating). Sistem komunikasi Indonesia adalah sebuah sistem untuk berkomunikasi dalam batas-batas NKRI.  NKRI dipandang sebagai sistem komunikasi.
Sistem komunikasi indonesia bisa dibagi dalam tiga segi:
1.    SEGI GEOGRAFIS Dari segi ini, sistem komunikasi indonesia terbagi menjadi dua, yaitu sistem komunikasi di perkotaan dan sistem komunikasi di pedesaan. Sistem komunikasi yang pertama sangat dipengaruhi oleh media massa (koran dan televisi). Sistem komunikasi yang kedua lebih dipengaruhi oleh opinion leader/ gatekeeper.  Apakah pada masa sekarang pembagian ini masih berlaku Apakah pola komunikasi di desa masih mengandalkan pemuka pendapat ? Fakta: penggunaan media telegram dan mobile data di dusun/ desa, sebagai akibat dari  Sistem Komunikasi Pedesaan menggunakan Koran masuk desa, Media rakyat (masyarakat) dan Media tradisional.
2.    SEGI MEDIA KOMUNIKASI YANG DIGUNAKAN Media cetak (koran), Media elektronik (radio), Media tradisional (wayang, ludruk, simbol-simbol, kentongan).
3.    SEGI POLA KOMUNIKASI  Sistem komunikasi intrapersonal, Sistem komunikasi antarpribadi , Sistem komunikasi kelompok , Sistem komunikasi massa.

C.    HUBUNGAN SKI DENGAN SISTEM LAIN
SKI dipengaruhi oleh sistem sosial Sistem sosial adalah bangunan sistem yang besar yg mempunyai beberapa subsistem, termasuk sistem komunikasi. Sistem sosial feodalisme, misalnya, akan memengaruhi proses komunikasi yang berlangsung. Begitu pula dengan sistem kasta dsb. SKI dipengaruhi oleh sistem politik. Contoh, sistem politik otoriter akan menciptakan sistem komunikasi yang otoriter. Pola komunikasi yang dikembangkan ditentukan oleh penguasa dan bersifat top-down (atas – bawah).

D.   FUNGSI-FUNGSI SK
Yang terpenting dalam membahas fungsi SK adalah adanya istilah Input dan Output. Input adalah masukan yang berasal dari lingkungan sistem lain. Dalam input akan ditemukan data, bahan, informasi, dan peristiwa untuk dijadikan “bahan mentah” bagi proses sistem komunikasi. (Bagi pemerintah fungsi input ini akan berguna untuk menghasilkan kebijakan yang sudah diolah dalam sistem komunikasi setelah terjadi proses atau menghasilkan keluaran kebijakan).
  • FUNGSI2 SK dari Proses penuangan kebijakan tsb akan berbeda satu sama lain dalam subsistem komunikasi. Misalnya, perbedaan keluaran kebijakan antara sistem penyiaran televisi (elektronik) dan sistem media surat kabar (cetak).  Output adalah hasil atau konsekuensi dari bekerjanya sistem komunikasi yang mempunyai arti penting bagi masyarakakat. 
  •  FUNGSI2 SK  dari output akan diperoleh sikap apatis, dan reward masyarakat. Misalnya, kebijakan penaikan harga bbm. Apapun pendapat dan tindakan masyrakat akan menjadi input bagi kebijakan selanjutnya. Output yang dikeluarkan akan mendatangkan umpan balik (feedback). Dalam memberikan feedbak inilah terdapat fungsi kontrol sosial, baik berupa kritik (punishment) atau penghargaan (reward) atas hasil kebijakan sistem komunikasi. Kontrol sosial ini berasal dari masyarakat.  Keberadaan feedback / kontrol sosial sangat penting karena berguna agar sistem komunikasi berjalan dinamis.  Kontrol sosial harus dilakukan dalam koridor tertentu (nilai, norma, hukum) yang berlaku (ada rule of game). 
sumber: Nurudin, 2004. Sistem Komunikasi Indonesia, RajaGrafindo Perkasa, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar